Pemerintah Indonesia telah menetapkan strategi dalam memerangi pelaku jaringan internasional di tanah air. Hal ini merupakan langkah penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara dari ancaman yang dihadirkan oleh kelompok-kelompok kriminal lintas negara tersebut.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, strategi pemerintah dalam memerangi pelaku jaringan internasional di Indonesia melibatkan kerja sama antar lembaga pemerintah, penegakan hukum yang tegas, dan penguatan sistem keamanan nasional. “Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk melawan ancaman dari pelaku jaringan internasional yang ingin merusak kedaulatan negara kita,” ujarnya.
Salah satu langkah konkrit yang telah diimplementasikan adalah pembentukan Satuan Tugas Penanganan Kejahatan Transnasional (Satgas Pamtas) yang terdiri dari berbagai instansi terkait, seperti Kepolisian, TNI, Bea Cukai, serta Badan Intelijen Negara. Satgas ini bertugas untuk melakukan koordinasi dan sinergi dalam mengidentifikasi, menangkap, dan memberantas pelaku jaringan internasional di Indonesia.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, strategi pemerintah dalam memerangi pelaku jaringan internasional juga melibatkan upaya pencegahan radikalisasi dan ekstremisme yang dapat memicu terorisme. “Kita harus mencegah agar tidak ada warga negara Indonesia yang terlibat dalam jaringan terorisme internasional,” katanya.
Selain itu, kerja sama dengan negara-negara lain juga menjadi bagian penting dari strategi pemerintah dalam memerangi pelaku jaringan internasional di Indonesia. Indonesia telah menjalin kerja sama dengan berbagai negara dalam hal pertukaran informasi intelijen, pelatihan antiterorisme, dan penegakan hukum lintas negara.
Dengan adanya strategi yang kokoh dan kerja sama yang terjalin dengan baik, diharapkan pemerintah mampu mengatasi ancaman dari pelaku jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Kita tidak boleh lengah dalam menghadapi ancaman dari pelaku jaringan internasional. Kita harus bersatu dan bergerak bersama untuk menjaga kedaulatan negara kita.”