Keadilan dan transparansi dalam sidang pengadilan adalah dua hal yang sangat penting dalam menjaga integritas sistem peradilan di Indonesia. Tanpa kedua hal tersebut, sulit bagi masyarakat untuk percaya bahwa keputusan yang diambil oleh pengadilan benar-benar adil dan tidak tendensius.
Menurut Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, keadilan dalam sidang pengadilan merupakan hak setiap warga negara. “Keadilan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap proses hukum. Tanpa keadilan, tidak ada kepercayaan dari masyarakat terhadap sistem peradilan yang ada,” ujarnya.
Namun, keadilan tidak akan bisa tercapai tanpa adanya transparansi dalam proses pengadilan. Transparansi memastikan bahwa setiap tahapan dalam sidang pengadilan dapat diakses oleh publik dan tidak terjadi permainan di belakang layar yang dapat merugikan salah satu pihak.
Menurut data dari Mahkamah Agung Republik Indonesia, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan di Indonesia masih rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidaktransparan dan dugaan praktik korupsi di dalam pengadilan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya nyata dari pihak berwenang untuk meningkatkan keadilan dan transparansi dalam sidang pengadilan.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem teknologi informasi dalam proses pengadilan. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, seorang ahli hukum tata negara. Menurutnya, penggunaan teknologi informasi dapat membantu mempercepat proses pengadilan dan menjaga transparansi dalam setiap tahapan sidang.
Dengan mewujudkan sistem peradilan yang adil, dimulai dari upaya meningkatkan keadilan dan transparansi dalam sidang pengadilan, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan di Indonesia dapat meningkat. Sehingga, setiap putusan yang diambil oleh pengadilan benar-benar dapat dirasakan adil oleh semua pihak yang terlibat.